3 ALASAN MENGAPA SINGULARITY SEMAKIN MENDEKATI KENYATAAN

Bicara tentang singularity bukanlah hal yang populer dikalangan umum, itu seperti sebuah keinginan dan juga rencana manusia untuk mencapai tujuan masa depan kemanusiaan melalui kemajuan teknologi. Apalagi jika dikaitkan dengan agama, singularity seolah olah adalah tabu yang mengerikan, menjijikan dan menentang takdir Tuhan. Namun sebenarnya kita tidak bisa menentang kemajuan, jalan ditempat apalagi mundur kebelakang. Tidak bukan demikian cara hukum alam, hukum alam berjalan searah dengan waktu - mereka menyebutnya searah jarum jam, belum ada yang mundur ke masa lalu, selalu berjalan ke masa depan!

Lalu beberapa golongan yang pesimis berkata itu tandanya kiamat telah dekat. Dan kita tahu kiamat memang akan terjadi dan telah terjadi dimasa lalu, dinosorous yang jauh lebih kuat dan berukuran raksasa saja punah oleh kehancuran dunia setelah menguasai bumi selama kurun 60 - 100 juta tahun jauh lebih lama daripada rentang kehidupan manusia dari generasi ke generasi yang baru berusia beberapa ratus ribu tahun, dan kita belum sepenuhnya mengerti secerdas apa dinosourus dimasa lalu, sebarapa jauh mereka menyadari keberadaan mereka di atas permukaan bumi ini. Well, mereka hanya tinggal fosil, dan kita sedang mengungkapkan kisah mereka satu demi satu melalui fosil fosil itu.

Ide singularity kemudian menawarkan sesuatu yang begitu revolusioner, seperti khayalan bagi sementara orang: Kehidupan abadi dengan kemajuan ilmu pengatahuan, pengembaraan multidimensi ke jagat raya, perjalan antar bintang hingga mencapai tepian alam semesta. Namun selain kemajuan teknologi nano dan daya printer 3D,  kini kita melihat tanda tanda keberhasilannya sudah semakin mendekati kenyataan: Setidaknya ada tiga pertanda yang dapat kita ikuti.

1. KITA AKAN MENINGGALKAN HUKUM MOORE.
Dalam 50 tahun terakhir teknologi industri telah memenuhi ramalan Moore, sebuah predeksi terkenal dari Gordon Moore co founder Intel bahwa jumlah transistor pada microchip akan menjadi berlipat ganda pada setiap 18 bulan (satu tahun, enambulan) dan hal itu membuat ukuran pendingin komputer dapat digenggam didalam telapak tangan manusia.
Sekarang kita telah mencapai batas teori itu dan prosesnya sedang melambat, persoalannya adalah anda hanya dapat meringkas ukuran transistor sebelum efek kuantum diantara atom menyebabkan mereka gagal berfungsi. Selagi teknologi chip masih dalam proses perjalanan berkembang, kita tidak bisa mencurangi hukum alam. Hukum Moore akan berhenti pada tahun 2020.

Namun Kurzweil telah menunjukan bahwa microprosesor adalah pradigma kelima daripada pemrosesan informasi menggantikan teknologi teknologi tua seperti elektromechanical relay, tabung vacuum dan juga TRANSISTORS tadi. Dia juga berargumen bahwa jumlah transistor yang banyak pada sebuah chip adalah cara yang kejam untuk ukuran performa kinerja perangkat keras, dan juga harus dipertimbangkan kalkulasi beaya $1000/transistor.

Dan giliran Kurzweil menjadi benar, ketika proses menjejalkan lebih banyak transistor kedalam wafer silikon sesungguhnya sangat lambat, kita menemukan sebuah cara lain untuk mempercepat kinera mesin secara keseluruhan, seperti komputasi kuantum, chip neuromorphic, dan tumpukan 3D. Kita bisa berharap untuk mempercepat kemajuannya dalam beberapa dekade mendatang.

2. ROBOT MELAKUKAN PEKERJAAN MANUSIA
Industri robot pertama, tidak bernyawa, tiba di GM assembly tahun 1962, melakukan pengelasan auto body bersama. Semenjak saat itu otomatisasi masuk kedalam kehidupan kita, bermula dari mesin kasir otomatis di tahun 1970-an, hingga ke mesin vacuum automatis roomba di tahun 2002, kinerja mesin terus meningkat dan menggantikan manusia.

Hari ini kita mulai membalikan keadaan, Robot yang berfikir membuat robot seperti Baxter dan Sewyer, yang dapat bekerja dengan aman dilingkungan manusia dan mampu mempelajari tugas tugas baru dalam hitungan menit. Robot robot militer adalah hal biasa di medan perang dan kalangan prajurit. Dibuat berdasarkan ikatan emosional mereka sehingga merasakannya ketika mereka harus melihat kematian saudara saudara android mereka (robot robot cerdas berotak android)

Dan jangan anda mengira automatisasi dibuat hanya untuk keahlian rendah yang hanya menangani pekerjaan pekerjaan mekanik, robot juga menguasai keahlian nyata dan tinggi. Sebuah buku yang ditulis oleh mesin (robot) juga telah diterima pengajuannya untuk sebuah prestise penghargaan sastra Hoshi Sinichi di Jepang.

Masa depan adalah otomatisasi, Departemen pertahanan AS sudah melakukan eksprimen dengan chip yang ditanamkan kedalam otak tentara, dan Elon Musk mengatakan sedang mempertimbangkan untuk mengkomersialkan teknologi yang sama. Sementara kekuatan teknologi terus tumbuh secara eksponensial, komputer akan berkembang seribu kali lipat lebih maju daripada sekarang dalam 20 tahun mendatang. Dan para robot akan mengambil alih lebih banyak tugas tugas manusia.

3. KITA SEDANG MENGEDIT GEN
Di tahun 2003 para ilmuwan telah mempetakan seluruh genom manusia, artinya manusia telah mampu menciptakan manusia dengan terbongkarnya rahasia penciptaan itu, tinggal membuat manufakturnya, maka tubuh tubuh bernyawa yang dinamakan manusia akan bisa dibuat, diedit dan disilang silang sesuka hati. Rahasia penciptaan adalah moulding atau "mal/tuangan" yang bernama genom dan gen dan jika seluruhnya telah diketahui proses penciptaannya sesuai cetak biru segala sesuatu akan hidup dalam dunia!

Untuk pertamakalinya kita akhirnya mengetahui dengan teramat nyata gen yang mana yang bisa memulai menjalankan fungsi mereka. Hanya dua tahun setelah itu, ditahun 2015, pemerintah Amerika mulai mengkomplai kanker genom Atlas, yang membuat para dokter mampu mentarget kanker berdasarkan gen manusia.

Kini, para ilmuwan memiliki alat baru pada disposal mereka yang disebut CRISPR, yang membuat mereka mampu mengedit gen manusia, bayangkan kemajuan ini benar benar hanya menunjukan bahwa tubuh dan jiwa manusia dijalankan tidak lebih hanya daripada mesin alam. Mesin bisa dihidupkan dengan pengapian yang berasal dari bahan bakar, manusia dapat dihidupkan dan mendapatkan nyawanya dengan mengikuti "manual book" dalam peta genom ini. Sekali lagi dengan alat tersebut para ilmuwan kini bukan hanya dapat mengedit gen dengan mudah dan murah, namun juga menjadi jalan untuk menonaktifkan virus, mengatur aktivitas cell, menciptakan kekebalan dan bahkan merekayasa ragi untuk dijadikan bahan bakar mobil.

Namun Teknologi juga menghasilkan kontroversi yang tidak kecil, ketika kita mulai mengedit kode kode gen kehidupan, lalu sampai dimana itu baru bisa berhenti? Apakah kelak kita tidak menciptakan monster super? Apakah kita akan segera mendesain bayi bayi hebat dengan kemampuan mengedit gen tersebut? Bayi dengan warna mata yang kita inginkan, dengan kecerdasan melebihi Einstein dan dengan fisik kuat tanpa penyakit? Haruskah kita merobah genom nyamuk di Afrika sehingga mereka tidak lagi meyebabkan malaria?

Dan banyak pertanyaan pertanyaan etika yang diajukan dalam ruang fiksi sains. Akan tetapi berbentur dengan ide singularity, faktanya hal tersebut begitu nyata dan akan segera menjadi kenyataan.

MASA DEPAN TEKNOLOGI  SEGALANYA SANGAT MANUSIAWI
Ide pencapaian teknologi singularity adalah KESENANGAN dan sekaligus KENGERIAN. Pada saat kelak prospek kekuatan teknologi beratus kali lipat daripada yang kita miliki hari ini, maka hari ini terbukalah sepenuhnya segala kemungkinan baru, karena hal itu juga akan menyertakan bahaya. Seperti apa kelak otomatisasi akan menciptakan kemampuan para robot? Apakah mereka independent dan tidak memberontak terhadap penciptanya? Dan lalu gens yang mana aman untuk di edit dan yang mana yang tidak?

Seperti membuka kotak Pandora yang tidak kita ketahui rahasia apa dibaliknya, disana juga terdapat bukti bahwa teknologi telah menghancurkan lapangan kerja untuk manusia yang semakin membludak populasinya di atas permukaan kerak bumi ini, membuat pendapatan menjadi stagnan dan menurunkan kualitas hidup manusia. Dan saat ini proses kemajuannya semakin dipercepat - suka atau tidak suka - itu telah terjadi. Kita mulai berhadapan bahwa teknologi tidak dapat menolong kita, seperti perselisihan akan kesenjangan sosial yang diakibatkannya. Negara negara berkembang akan merasakan dampaknya.

Seiring waktu otomatisasi merambah ke industri, konflik lapangan kerja tidak dapat dihindarkan, tergantung kepada pemilik usaha dan kebijakan pemerintah. Jika margin keuntungan dan pertimbangan otomatisasi tidak dapat diakurkan, pemerintah harus duduk bersama pengusaha. Apapun masa depan teknologi kelak, segala keputusan terakhir harus berada di tangan kita: Ras Manusia.

disadur dari:  https://www.forbes.com/sites/gregsatell/2016/06/03/3-reasons-to-believe-the-singularity-is-near/#1c725d347b39

Greg Satell


Komentar

PALING BANYAK DI BACA

HANYA BUAT TEST SAJA

10 Alasan ini bisa bikin anda kecewa sama iPhone X

CARA MENCARI DUIT DENGAN CARA NGEBLOG