MASA DEPAN MANUSIA: HIDUP ABADI



"Seekor" putri duyung berkelana di samudera yang luasnya berkali lipat daratan dimana manusia hidup diatasnya, pada benak dan impiannya hanya ada satu tekad, ingin menjadi manusia, mengapa? Karena walaupun memiliki kehidupan yang indah di dunianya, dikerajaan yang damai dan permai penuh dengan taman dan istana cantik, walaupun mereka bisa hidup hingga beribu tahun lamanya karena walaupun dianugerahi kecerdasan sama seperti manusia, bahkan mungkin melampaui manusia, mereka tahu sebuah rahasia takdir: Jiwa makhluk lain tidak abadi termasuk para peri laut dan bangsa duyung, setelah mereka mati mereka akan menjadi buih dilautan, jiwa mereka hilang dalam ketiadaan. Tetapi sebaliknya manusia memiliki jiwa yang abadi walaupun kehidupan mereka diatas dunia hanya singkat. Dan sang puteri ingin memiliki jiwa yang abadi ketimbang hidup yang lama namun dengan keterbatasan!

Ilustrasi:bunga bleeding heart simbol keabadian cinta
Cuplikan dongeng HC Andersen diatas adalah hasil karya imajinasi belaka, namun menggambarkan betapa setiap makhluk yang memiliki kesadaran hidup dan kecerdasan setara manusia atau melebihinya, ingin hidup abadi. Dahulu kala manusia melihat bulan, bintang kemintang dimalam hari, siang hari mereka melihat matahari dan burung burung berterbangan diatas kepala mereka, mereka ingin menjadi itu semua, lalu mereka melihat setiap mereka menjadi tua, sakit dan meninggal, pada akhirnya setiap permulaan, perjalan akan menuju akhiran. Mereka lalu membenamkan diri pada ibadah ritual, menenangkan diri melalui keyakinan bahwa pencipta memiliki sebuah rencana, Tuhan akan menjawab melalui sang waktu dan waktu adalah hukum sebab akibat yang mengawali dan mengakhiri kehidupan ini, penuh rahasia bahkan Tuhan menunggu kita untuk mengerti penjelasannya. Orang dengan mudah berhenti berfikir dan menganggap tabu setiap pertanyaan yang meragukan suatu keyakinan, menghujat orang yang berbeda dan berani berfikir keluar dari kaidah norma yang disepakati oleh agama dan tradisi, lalu ada masa ketika logika manusia semakin kuat seperti dorongan keyakinan yang berbeda: matimatika vs dogma.

Dogma (bukan agama) menyarankan agar manusia menerima ajaran dan meyakininya lalu kemajuan menjadi jalan ditempat. Sains menyarankan manusia berani berfikir dan bertindak lalu terjadi lonjakan dan ledakan teknologi yang membuat manusia mampu mencapai bintang bintang, bukan dengan cara berevolusi secara fisik dengan memiliki sayap seperti burung, akan tetapi merekayasa mesin terbang dalam bentuk pesawat terbang atau kapal angkasa dan berevolusi secara intelijensia. Lalu apakah hidup abadi manusia akan dicapai dengan membiarkan diri meninggal dan jiwanya kembali bersatu dengan pencipta?

IDE SAINS: KEABADIAN YANG DICAPAI DENGAN TEKNOLOGI
Salah satunya adalah ide yang dicetuskan oleh penggagas SINGULARITY, manusia dibekali oleh otak dan kecerdasan, jika Tuhan melarang mansusia menggunakannya maka penciptaan itu merupakan sebuah kesalahan, jika kesalahan itu dibiarkan untuk apa diciptakan? Artinya Tuhan telah tahu bahwa manusia akan memanfaatkan kecerdasannya agar bisa hidup abadi dengan caranya, ide ini juga memiliki misi mulia: agar manusia bisa mencapai kesejehteraan, bebas dari penyakit dan dapat melanjutkan kelangsungan keberadaan manusia atau mempertahankan keberadaan kita di alam semesta ini. Bayangkan jika suatu hari planet kita tidak lagi layak huni kita akan dapat berkelana dari planet keplanet mencari hunian dan rumah baru. Jika pada zaman dahulu kala manusia hanya berkelana diatas permukaan bumi dan saling merindukan yang lain dan menganggap hal itu sebagai perjalanan yang jauh, maka kelak kita memiliki kesempatan merindukan manusia lain yang berkelana diantara bintang bintang! Teknologi sekarang masih sebatas batu loncatan, namun lonjakan dan ledakan teknologi yang semakin cepat telah memberikan harapan, komputer yang tidak akan lama lagi memiliki memiliki kecerdasan buatan namun setara atau melebihi manusia akan dimanfaatkan untuk membantu manusia mencapai cita citanya, komputer adalah perpanjangan kecerdasan kita jadi dia adalah bagian dari kemanusiaan. Kelak dengan cara inilah kita bertemu pencipta kita.

MANUSIA DAN GAGDET.
Dahulu kala orang berkuda jika melakukan perjalanan, jauh dari peralatan apalagi gagdet seperti handphone dan tablet. Lalu di tahun 1900-an orang belum terbayang kehidupan manusia sekarang yang menggenggam gagdet dimana mana, namun kehidupan dulu berjalan normal dan sesuai dengan zamannya. Sekarang jika anak anda berada jauh dan teleponnya tidak diangkat selama berhari hari, apakah anda tidak khawatir? Ya anda khawatir sekali! Artinya gagdet menjadi kebutuhan yang tidak terelakan, nah di masa yang akan datang gagdet bisa bersatu dengan tubuh manusia, menjadikan manusia melihat lebih jauh, mendengar dan berbicara lebih jelas dari jarak tanpa batas, membuat kita bisa hidup diruang hampa di angkasa luar. Kelak cara pandang dan cara hiup kita akan berubah, agama tidak dapat lagi mengharamkan sesuatu yang ditanamkan kedalam tubuh ketika hal itu menjadi tuntutan hidup demi melangsungkan kehidupan dan keberadaan umat manuisa, jika anda melepaskan gagdet disuatu tempat yang ekstreem dimana anda harus hidup berbulan bulan, anda akan mati. Tetapi jika anda tetap memakainya anda hidup.

ILMU PENGETAHUAN DAN KECERDASAN YANG DAPAT DI SETEL ULANG
Sejak dari zaman mesir kuno, yunani kuno cara belajar dan matode pendidikan kita tidak banyak berobah: sebuah ruang kelas, ada guru dan murid muridnya. Ada papan tulis, dan buku buku, namun hal itu akan segera berubah ketika gagdet bersatu dengan manusia. Ilmu pengetahuan dapat di "suntikan" kedalam otak secara instan sesuai dengan kebutuhan. Harganya tergantung kadar dan kemampuan ekonomi keluarga yang "menyekolahkan" anak anak mereka di masa depan. Mungkin anda masih menganggap mustahil apa yang saya maksudkan, saya adalah anak seorang kepala sekolah dan merasakan betapa sulitnya masa masa belajar di sekolah diluar waktu bermain. Ide kecerdasan dapat disuntikan bukanlah ide yang mustahil, pengatahuan umum dapat disimpan dalam harddisk ukuran nano yang dapat menampung berjuta juta terrabyte informasi yang dapat disimpan dan diintegrasikan dengan otak manusia dengan kecepatan prossesor dan bantuan artificial yang terhubung pula kedalam komputasi cloud yang jaringannya telah nyaris membalut angkasa dunia tempat kita hidup dengan hampir 7 milyar manusia dimasa sekarang.

BERAKHIR KIAMAT ATAU PERMULAAN KEABADIAN?
Lalu beramai ramai setiap agama mengklaim, bahwa dunia telah hampir kepada kiamat, manusia akan segera punah karena dunia akan kiamat. Dalam kepercayaan suatu agama ada sinyalir: jika jaring laba laba telah mengurung dunia maka pada saat itu kiamat telah dekat. Mereka mengklaim, jaring laba laba itu adalah website atau internet yang seperti jaringan telah meliputi seluruh dunia. Ada lagi klaim yang mengatakan suntikan digital kedalam darah dengan display "666" adalah dajal, lucifer dan setan. Ada yang mengatakan itu akan terjadi dan karena itu kiamat memang tidak bisa dihindarkan.

Berbeda dengan para ilmuwan dan pakar sains, walaupun mereka juga berhitung untung rugi, dan hal negetive dan positifnya teknologi, mereka percaya teknologi akan merobah kemanusiaan ketingkat lebih tinggi dan menjadi lebih baik. Well, perbedaan pendapat. Yang satu mengandalkan keyakinan, yang lain mengandalkan logika, namun keduanya mempunyai tujuan sama: Demi kebaikan dan kelangsungan hidup manusia dalam mempertahankan keberadaan ras kita di alam semesta ini. 
Bagi yang satu dunia akan kiamat setelah teknologi "menakutkan" itu menjadi kenyataan. Bagi yang lain pula yang kiamat itu adalah kiamatnya "kebudayaan lama" dan kita tetap hidup bahkan menjadi lebih baik dengan kebudayaan baru yang berbeda berkat teknologi.

MENJADI ABADI DAN KONSEKWENSINYA
Menurut agama agama manusia akan abadi tapi setelah kematian, dan bertemu Tuhan.  Lalu keabadian seperti apa yang ditawarkan oleh kemajuan sains dan teknologi?
Hidup abadi pernah menjadi mimpi sebagian orang hidup yang tidak ingin berakhir menjadi tua dan mati. Berbagai cara telah mereka lewati, sampai akhirnya muncul ide "singularity" mencapai impian beribu tahun lalu dengan teknologi sama seperti konsep impian Icarus yang romantis ingin terbang seperti burung ketika sayap sayapnya yang direkat dengan lilin mulai meleleh oleh panas terik matahari Icarus jatuh dan mati. impian itu tercapai di awal abad keduapuluh; manusia terbang tanpa sayap, tetapi menggunakan besi terbang yang menderu, dimasa depan besi besi ini akan semakin nyaman, dan gagdet gagdet akan menjadi sayap yang senyap dan  benar benar akan mewujudkan impian romantis icarus untuk terbang seperti burung! Lalu bagaimana dengan keabadian dan hidup yang abadi? Ketika bumi tidak lagi menjadi satu satunya tempat tinggal atau rumah hunian manusia, ketika bumi tidak lagi menjadi satu satunya ruang dan waktu yang dapat disentuh oleh manusia, ketika langit telah dapat dicapai dan kiamat perabadaban benar benar terjadi, ras manusia benar benar punah dalam artian keterbatasan fisik, berevolusi menjadi manusia hybrid gagdet dan terus menuju kedalam bentuk kesempurnaannya, apakah ini hanya sebuah ide, utopia atau bentuk impian lain? Saya pribadi percaya tidak. Karena hari ini kita menjadi saksi: kecerdasan komputer telah menjadi berlipat lipat daripada masa lalu dan salah satu konsep keabadian adalah mengatasi masalah, bertahan dalam waktu, mempertahankan keberadaan manusia dengan segala sumberdaya, terutama inteligensia. Konsep keabadian yang sangat jauh berbeda dari konsep yang diajarkan oleh agama agama ini memiliki tujuan yang sama: KEABADIAN. Namun keabadian dalam bentuk fisik adalah fana. Singularity menyatakan manusia tidak perlu bergantung kepada fisiknya yang bisa hancur, manusia hanya butuh menyimpan semua memory, cetak biru DNAnya kedalam bentuk digital dan suatu ketika seiring waktu kemajuan teknologi terus melaju, akan dibuatkan tubuh buatan, suatu hari nanti tubuh buatan akan sangat sempurna, dengan singularity manusia bahkan bertambah seksi bertambah variasi, namun tetap dalam jiwa kemanusiaan. Konsekwensi daripada semua itu adalah perubahan, bagi yang kurang bisa "move on" terhadap kenangan romantis sebagai manusia tentu akan sangat bersedih. Namun kesedihan pun telah masuk kedalam algoritma singularity, kecerdasan saja bisa di rekayasa apalagi hanya sekedar perasaan primitif kemanusiaan yang bernama kesedihan.

Dan suatu hari nanti manusia akan menerima hal seperti itu sebagai hal biasa dan mungkin menjadi bahagia atau terus mencari kesempurnaannya. Seperti anda dan para pemuka agama saat ini menerima ponsel sebagai barang biasa untuk kebutuhan sehari hari dalam berkomunikasi, apalagi suatu yang benar benar dibutuhkan untuk kelangsungan hidup seperti yang dijelaskan dalam singularity: gagdet gagdet yang ditanamkan kedalam tubuh demi menunjang kehidupan dimasa depan yang jelas lebih sulit daripada sekarang jika manusia hanya mencoba jalan ditempat tanpa bergerak, jelas akan mengancam kelangsungan hidup ras kita manusia..

Lalu keabadian menjadi masalah, manusia akan membutuhkan banyak hal, jauh lebih banyak daripada sekarang: Kekuasaan, petualangan dan ruang waktu yang lebih luas di jagat raya. Kesadaran manusia akan menembus lorong lorong waktu dan mereka akan berkelana hingga ke tepian alam semesta. Ini bisa saja menjadi anugerah atau mimpi buruk dalam jangka waktu panjang. Tetapi ketika waktu telah dapat diramalkan berkat kemajuan teknologi, manusia akan bermain main dengan hukum alam, jika sifat manusia masalalu masih melekat dalam diri mereka, maka benar benar jagat raya sedang terancam oleh keberadaan makhluk yang bernama manusia.

TAKDIR DAN KEMATIAN
Namun menjadi abadi menurut konsep singularity bukan berarti tidak bisa mati, ia hanya menawarkan kehidupan tanpa batas berkat sains, manusia dapat dibangkitkan kembali melalui rekayasa DNA, setiap ingatan, kenangan dan inteligensia suatu individu - termasuk karakter dan sifatnya tetap dapat diselamatkan si A yang telah mati sejak zaman dahulu kala akan dicari lagi cetak biru penciptaannya dalam genom, lalu dibangkitkan kembali dan tetap menjadi si A, ingatannya dipulihkan walaupun dia telah meninggal ribuan tahun lalu. Takdir kemudian berpindah dalam DNA dan mesin pembangkit jiwa, kehidupan dapat diramalkan karena kecanggihan algoritma mesin mesin, Orang orang yang lebih kaya dalam bentuk memiliki sumberdaya akan dengan mudah mati dan hidup berkali kali, kematian dan kehidupan seolah menjadi permainan dan aturan adalah milik mesin singularity yang dikendalikan oleh program program yang selalu mengupdate dirinya.
Kematian tidak berarti apa dalam singularity, itu hanyalah kehancuran fisik namun tidak menghilangkan kesadaran yang kini dapat disimpan kedalam perangkat komputer dan suatu masa akan dipindahkan kedalam tubuh buatan yang semakin sempurna, manusia akan hidup lebih seksi bervariasi dan lebih indah. Kematian bukan lagi kehilangan kesadaran dan menjadi tiada fisik yang sudah tidak berguna akan dikembalikan ketanah untuk didaur ulang oleh alam, menjadi humus bagi tanaman dan akan menjadi makanan para hewan, jasad renik. Manusia akan memahami bukan hanya kehidupan atom namun juga kehidupan mikroba dan jasad renik, manusia yang memiliki kesadaran luas akan dapat melihat dimensi waktu setiap alam kehidupan makhluk lain.

Otak manusia bisa di donlot dan dihidupkan kembali bila bila masa.

ROH, NYAWA, KESADARAN DAN PENCIPTAAN
Pertanyaan yang paling sering terpendam dalam pikiran adalah, apakah "roh", "nyawa" dan penciptaan? Intelijensia manusia tidak pernah tinggal diam untuk mencari tahu rahasia didalam kota pandora walau meskipun konsekwensinya adalah bencana. Tuhan seperti melihast makhluk yang bernama manusia begitu mirip diriNya bermain main dengan penciptaan yang tabu, dalam keingin tahuan yang kuat manusia mulai mencampuri "penciptaan" manusia melihat dan bahkan mulai menghitung bentuk bulat dan lengkungnya alam semesta, mengintip entropi kata dalam penciptaaan makhluk hidup. Pengatahuan tentang genom dan genetika berkembang pesat. Manusia bagaikan dewa dewa, mulai membuka tabir rahasia penciptaan sedikit demi sedikit: Artinya semakin dekat untuk membuka rahasia KOTAK PANDORA yang mengerikan.
Tim ilmuwan di sebuah universitas berhasil membuktikan dengan memeriksa dan mempelajari proses kematian seekor cacing yang masa hidup umurnya umumnya adalah 3 minggu, lalu mereka menunda kematian tersebut dan berhasil memperpanjang atau "menunda" kematian cacing tersebut sehingga dapat hidup 2 kali lipat umurnya dan melalui hidupnya dengan normal dan muda seperti sedia kala.
Jadi, hidup dapat direkayasa layaknya mesin, karena tubuh kita sebenarnya tidak lebih daripada mesin biologis belaka. Akan tetapi apakah roh, nyawa dan kesadaran itu?

ROH, kalangan religius sering menggunakan istilah ini: manusia itu hidup karena ada roh didalam dirinya dan roh itu telah ditiupkan oleh sang Pencipta kedalam raganya, tetapi sesungguhnya makhluk hidup itu pada awal kehadirannya ke atas permukaan lautan kehidupan di atas dunia ini telah memiliki "roh" sperma itu hidup berenang dalam rahim menjadi segumpal darah dan daging, itu artinya tumbuh dan hidup, memiliki sebuah "kesadaran" untuk terus menuju kepada target, itu sebuah kesadaran yang  sama pada setiap makhluk hidup, berkompetesi dengan sel sel hidup yang lain berenang dalam entropi lautan kehidupan didalam rahim, yang kuatlah yang akhirnya menjadi pemenang, berjuta juta sel lain mati dan menjadi tiada. Kesadaranpun berubah menjadi lebih terbuka terhadap dunia kehidupan setelah menjadi bayi dan dilahirkan. Andapun dilahirkan ke dunia ini membawa kesadaran yang semakin lengkap akan keberadaan diri anda, anda adalah para pemenang "perlombaan" untuk hidup, apa artinya itu? Jawaban jawaban dari pertanyaan seperti itu yang sedang dicari oleh setiap ilmuwan yang mencari rahasia tentang kehidupan. Bukan raga yang terlebih dahulu diciptakan akan tetapi memang ada sebuah moulding atau cetak biru kehidupan, ada "kesadaran" dibalik layar kehidupan, bukan hanya manusia tetapi juga para hewan dan tanaman. Ada kesadaran hidup yang mendahului sebuah bentuk kehidupan jauh sebelum anda menjadi manusia seperti sekarang ini. Dan ada kesadaran "kolektif" yang mengatur hukum hukum agar kehidupan dapat berjalan memiliki nilai, kita menamakannya kesadaran akan keberadaan diri, akan norma dan tatanilai yang mengatur hidup dan kehidupan kita sebagai manusia. Pada dasarnya ada sesuatu yang secara "otomatis" mengatur agar "roh roh kesadaran" ini bekerja.

Dan suatu hari manusia berhasil menciptakan robot dengan kecerdasan dan kesadaran diri akan kehidupan, begitu mirip dengan manusia. Apakah bisa dikatakan robot telah memiliki nyawa seandainya mereka juga dilengkapi dengan perasaan, keyakinan, cinta dan kebencian? Bagaimana sesungguhnya menjelaskan perihal roh yang "sederhana" ini. sebuah mekanisme sebab akibat dengan hukum algoritma yang menyebabkan reaksi hidup dan memiliki kesadaran? Dan lalu manusia harus memiliki penjabaran yang masuk akal untuk itu. 



Komentar

PALING BANYAK DI BACA

HANYA BUAT TEST SAJA

10 Alasan ini bisa bikin anda kecewa sama iPhone X

CARA MENCARI DUIT DENGAN CARA NGEBLOG