RAHASIA HACK 2: MENGINTIP KEGIATAN ANAK ANAK / KELUARGA / KEKASIHMELALUI HAPE MEREKA

Saya tidak pernah bermaksud melakukan hack, kecuali hal tidak sengaja terjadi. Seorang yang memiliki rasa ingin tahu tentu tidak akan membiarkan suatu hal lewat begitu saja didepan mata. Yang punya rasa ingin tahu akan mencari tahu segala hal sampai tuntas dan lalu memanfaatkannya demi suatu kemudahan atau "keuntungan".
Anda pernah kan membaca "pencuri iPad tertangkap karena GAPTEK?" Beberapa pencuri iPhone di luar negeri seperti Amerika melakukan selfie (poto dirinya sendiri) lalu photo tersebut tersimpan ke dalam akun  cloud pemilik asli secara automatis, si pemilik terkejut ketika membuka album cloudnya terutama album selfinya bertambah dengan photo poto seorang pria nyengir nyengir menyebalkan. Kumpulan photo photo tersebut tadinya mau dibuangnya karena sangat marah, tapi dia tiba tiba berfikir: mengapa photo tersebut bisa berada disana, tidak lain dan tidak bukan karena si Pria sedang menggunakan iPhonenya yang hilang! Sedang di dalam iPhone masih tertanam ID iCloudnya yang tidak mudah terhapus. Kemungkinan si Pria cuma pingin iPhone tapi Gaptek. Bagi kamu yang mau beli iPhone milik teman kamu terlebih dahulu suruh dia menghapus semua akunnya, karena untuk menghapus sebuah akun dibutuhkan kunci passport yang hanya pemilik pertamanya yang mengetahuinya.
Kasus pencurian yang dilakukan pria itu terungkap dari photo photo, dan pihak Polisi mempelajari dimana saja dia sering berada dengan melacak posisi GPS dan mempelajari latar belakang photo tempat dia sering selfie. Ditempat tersebut polisi menanyakan tentang si pria kepada orang orang dan suatu hari dengan mudah tertangkaplah dia lalu meringkuk dalam tahanan.

Kita tidak akan belajar bagaimana menulis programm dan coding, itu urusan professional, disini kita hanya ingin menerapkan hack dari hal hal sederhana dan cerdik dan memanfaatkannya buat mengawasi "keamanan" anak anak kita. Saya tidak menafikan bahwa matode ini bisa dilakukan buat mengintip kegiatan pacar, suami dan isteri. Tapi agak berbeda dengan tulisan saya tentang RAHASIA HACK: MENGINTIP, MENYADAP SMS, PEMBICARAAN RAHASIA TELEPON ORANG LAIN 
Saya akan melanjutkan menulis tentang Mobile hack, bukan "PC hack", saya akan melakukan beberapa eksprimen pada setiap kesempatan saya bekerja seorang diri tengah malam dan berusaha menuangkannya kedalam bentuk tulisan seperti ini, saya berharap tulisan ini bersifat umum karena terbatasnya ruang dan waktu saya untuk menulis. Misalnya tadinya saya ingin menulis mengapa seorang guru ngaji di kampung terpencil dan seorang pendeta bisa di "intip" sisi gelap hidup mereka. Mengapa saya bisa melakukannya seperti bermain sulap? Hal itu semata mata karena saya berusaha memanfaatkan hal hal sederhana, dan hal itu sering dilewatkan oleh kebanyakan orang. Namun hal hal sederhana ini bisa berdampak sangat besar didunia! Contohnya jika sebuah hape didalam genggaman seorang koruptor yang sedang melakukan pembicaraan rahasia didalam sebuah ruangan tertutup dapat saya remote kamera dan voice recordnya, tentunya saya akan punya akses nyaris full terhadap rahasia yang sedang mereka bicarakan, bukan? Bagaimana jika hasilnya diam diam saya donlot kedalam sistem cloud saya dan lalu saya edit agar mudah di unggah ke media massa?
Saat ini sangat mudah dilakukan karena hari ini seiring perkembangan zaman ponsel ponsel android dan iOS telah menjadi murah- terutama android. Beberapa langkah yang dapat anda lakukan untuk mengawasi hape anak anak anda adalah sebagai berikut:
1. Jika anak anda (bisa juga kekasih, teman akrab dll) anda "hadiah"i sebuah ponsel android. Pasangkan aplikasi aplikasi ini: Dropbox, OneDrive, atau Google Drive yang tersedia di Play Store setiap hape Android. Beberapa jenis hape seperti Asus FonePad memiliki sistem cloud mereka sendiri, samsung juga sebenarnya memiliki sistem cloud mereka sendiri. Akan tetapi OneDrive ini jika kebetulan anda adalah pelanggan Microsoft Office 365 menyediakan ruang simpan hingga 1 Terrabyte, bayangkan, ketika "sinkronisasi" diaktifkan semua kegiatan photo bahkan email keluar dan masuk atau sistem chat bisa tersimpan rapi di folder cache tanpa takut kehabisan ruang selama bertahun tahun!

Saya lebih suka mengingatkan anda dengan kata kata "sinkronisasi" untuk memudahkan anda mengingat, cari setting sinkronisasi, contoh di iPad jika anda ingin mensinkronkan iCloud misalnya maka anda harus masuk ke "setting" seperti contoh pada gambar:
Lalu pilih iCloud seperti gambar dibawah maka di kanan layar muncul menu "account" pada gambar tampak settingan saya matikan, jadi kita perlu menghidupkannya dengan menggeser icon bulat kekanan hingga menjadi berwarna hijau.
Ketika beberapa icon bulat digeser menjadi warna hijau, muncul "perjanjian" atau Term and Condition, tekan agree
Hasilnya tampak seperti dibawah ini, settingan tadi membuka jalan menuju sinkronisasi kesemua perangkat berbasis iOS: Email, kontak, kalender, photo dst sesuai hal mana yang ingin anda kontrol. Saya lebih menyarankan anda membuka sinkronisasi "photo" 
Pertama membelikan iPad atau iPhone anda sebaiknya membuatkan akun untuk anak anda dan membenamkannya di perangkat tersebut, catat akun tersebut. Dan juga semua akun akun: oneDrive, Google Drive selain akun iCloud yang memang telah terintegrasi dengan akun iOS yang tertanam di iPad. Berhati hatilah jangan meminta orang counter atau orang lain membuat akun diperangkat iOS yang anda beli karena suatu masa jika anda ingin sebuah aplikasi berbayar dan membelinya dengan kartu debet, akun Kartu kredit anda juga akan bobol. Saya sarankan anda browsing di google dan membuatnya sendiri. Nah ketika anda mempunyai ponsel iOS anda dapat akses penuh terhadap iPad anak anda dengan syarat anda menambahkan semua akun yang terpasang di iPad anak anda kedalam iPhone anda juga. Ketika anak anda berphoto selfie dimanapun dia berada anda akan dapat mengakses photo photo mereka di iCloud, di google drive atau di one Drive (terserah cloud storage mana yang anda mau aktifkan atau anda sinkronkan). Jangan lupa aktifkan juga "find my iPhone" di Ipad dan iPhone anda. Mudah, sekali bukan?

Mengapa hal ini bisa terjadi? Tujuan dari Apple ataupun perangkat Android menyediakan aplikasi aplikasi ini tentu saja demi kemudahan. Akan tetapi para hacker dengan cerdik menggunakan kemudahan ini tanpa harus membuat aplikasi aplikasi serupa. Cara ini pada prinsipnya digunakan juga oleh badan Inteligen negara seperti Amerika walaupun mereka juga memasang aplikasi dan software buatan mereka sendiri.

2. Bagaimana jika Ponsel Android? Prinsipnya juga sama, anda hanya perlu masuk kesetting. Pertama yang harus anda lakukan ketika memberikan Ponsel Android ke anak anda adalah memasangkan semua aplikasi aplikasi "wajib" ini agar anda dapat melakukan pengawasan terhadap paling tidak sebagian kegiatan mereka diluar rumah atau ketika berada di kota dan negara lain. Pasangkan Google Drive, OneDrive atau samsung account atau Asus Cloud jika anda membeli ponsel Asus, akan tetapi Dropbox, Google Drive dan Onedrive sudah lebih dari mencukupi jika anda sekedar hanya ingin mengetahui apa yang akan anak anda lakukan dengan kamera mereka bersama teman teman mereka diluar sana.
Seorang ayah yang telah berpisah dengan keluarganya demi pekerjaan segera menyadari perbedaan sifat dan karakter kedua puteri kesayangannya di kota nan jauh hanya dengan mengakses onedrive di folder photo. Disana tersimpan secara teratur setiap jepretan kedua anak gadisnya tanpa keduanya sadari. Dia mengatahui anak gadis paling kecil penyendiri, suka sedih dari hasil hasil jepretannya. Sebaliknya sang kakak tampak periang karena banyaknya photo photo selfie bersama teman temannya. Diam diam dia mengikuti perkembangan keduanya, dia segera tahu ketika mereka berbohong, ketika mereka bersedih, ketika mereka gembira. Bukankah hal ini sangat berarti bagi seorang ayah? Photo ditempat gelap dan boneka yang dijepret si bungsu, photo photo di sekolah dan pohon pohon diluar rumah yang dijepret oleh sang kakak, semua seolah bercerita banyak dan jujur dari hari kehari, minggu minggu keminggu, bulan kebulan dan tahun ketahun.

Aha jangan lupa memasang Google Plus dan membuatkan akun anak anda di hape Android sebelum diserahkan kepada mereka, pasang itu diam diam. Masuk settingan "Back up Photos" karena setiap jepretan mereka akan "diback up diam diam dan berkesinambungan" di background tanpa mereka sadari. Anda dapat menyembunyikan akun tersebut atas nama Akun Google agar mereka dapat mengakses Play Store. Inilah mengapa saya lebih suka menggunakan istilah sederhana "sinkronisasi"

Caranya anda bisa masuk ke "setting" atau "Pengaturan" anda bisa memilih privasi, pengaman atau langsung memilih aplikasi yang akan anda sinkronkan dengan hape android anda nantinya di hape Android anak anda.
Contoh halaman pengaturan di layar ponsel android Kitkat atau JellyBean:
Perhatikan baik baik: anda dapat menambahkan akun anak anda di hape anda dengan mencari "Add Account" atau "tambahkan akun" seperti gambar di bawah:
Saya menyarankan anda menambahkan akun "Google" dan lalu menyetting Google Plus dihape anak anda. Lalu menambahkan akun tersebut juga ke hape anda sendiri. Pastikan untuk menghidupkan "back up Photos" pada kedua hape baik hape anak anda maupun hape anda sebelum anda menyerahkan hape tersebut ke anak anda.

3. Catatan:
Jika anda juga punya Akun akun seperti Google Plus milik anda sendiri maka tidak bijaksana berbagi sinkronisasi dengan anak anda. Anda bisa menguncinya sehingga semua photo anda tidak dapat masuk ke hape mereka, sebaliknya semua photo mereka bisa masuk kehape mereka. Adapun semua akun berbasis web anda punya akses sepenuhnya untuk mengontrolnya sepanjang anak anda tidak curiga dan menghapus semua ID atau akun yang tertanam di ponsel mereka. Namun untuk 6 bulan pertama anda "aman" karena mereka belum akan menyadari "Penyadapan" yang sedang anda lakukan.
Semua penjelasan diatas mungkin sudah "terbersit" dipikiran sementara orang, mungkin telah ada yang memanfaatkannya. Namun dari traffik data yang kami amati. Ponsel ponsel dibelikan buat anak anak, mereka memanfaatkannya buat chatting, buat selfie dan lain lain. Jarang mereka manfaatkan misalnya belajar bahasa Inggris dari google, membaca buku, belajar mengedit gambar, mencari persamaan matimatika, dll. Disisi lain para orang tua hanya membelikan "gagdet" tapi tidak memanfaatkannya sebagai alat pengawasan. Saya memikirkan ini ketika tidak sengaja didalam cloud saya bermunculan photo photo dan video video orang lain. Saya seperti korban kehilangan ponsel lainnya menyadari orang inilah sekarang yang sedang memakai ponsel saya. Mengingat lokasinya yang berbeda kota, dan mengamati bagaimana beberapa orang anak kecil bermain disebuah rumah sederhana, dan lagipula belum tentu juga dia yang mengambil ponsel saya, mungkin pelakunya telah menjual kepadanya. Kalau saya perkarakan sampai kepolisi tentu keluarga ini akan mendapat kesulitan, padahal hidup ini sudah sulit. Saya akhirnya "mengikhlaskan" ponsel itu. Lagian sudah lewat enam bulan baru mengetahui hal ini.

Semoga bermanfaat.






Komentar

PALING BANYAK DI BACA

HANYA BUAT TEST SAJA

10 Alasan ini bisa bikin anda kecewa sama iPhone X

CARA MENCARI DUIT DENGAN CARA NGEBLOG